Jurnal Transformative
Full Lenght Article
Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintah Daerah
Abstract
Terdapat dua alternatif bagi pemerintah daerah jika ingin memenuhi kebutuhan barang dan jasa daerahnya, yaitu dengan membuat sendiri atau dengan membeli. Selain mengadakan barang dan jasa tersebut secara mandiri, pemerintah daerah juga bisa mendapatkannya dari sektor swasta. Pilihan yang kedua menjadi pilihan yang sering diambil oleh pemerintah daerah karena berbagai sebab, seperti contohnya pengaturan selisih harga, yang berpotensi berkembang menjadi tindak pidana korupsi. Belum lagi kemungkinan penyalahgunaan kewenangan pejabat daerah untuk memberikan penawaran pengadaan kepada pihak-pihak tertentu. Pengadaan barang dan jasa adalah bidang yang paling rawan korupsi karena berurusan dengan jumlah uang yang sangat besar. Korupsi jenis ini membuka pintu bagi korupsi jenis-jenis lainnya dan membuat proses pengadaan barang dan jasa di pemerintah daerah menjadi tidak efisien. Untuk itu, tulisan ini berusaha untuk mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di pemerintahan daerah, memetakan persoalan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di pemerintahan daerah, serta memahami pola, arah, dan metode tindak pidana korupsi yang terjadi di pemerintahan daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi mengakibatkan kerugian pada pemerintah daerah dan ketimpangan dalam distribusi kekuasaan dan kekayaan di daerah. Penulis melakukan proses studi pustaka dengan mengumpulkan data-data primer melalui bahan-bahan tulisan dalam berbagai bentuk.
Keywords
Declarations
Publisher's Note
Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya remains neutral with regard to jurisdictional claims in published maps and institutional affiliations.
References
Ambon Ekspres. (30 Juli 2015). DKP Maluku Jadi Lumbung Korupsi. Diakses 26 Januari 2020, dari http://ambonekspres.fajar.co.id/2015/07/30/dkp-maluku-jadi-lumbung-korupsi/
Ann-Elliott, K. (ed). (1999). Korupsi dan Ekonomi Dunia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pemerintah. (1999). Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional. Jakarta: BPKP.
BPS and UNDP. (1999). Crisis, Poverty, and Human Development in Indonesia. BPS: Jakarta.
CNN Indonesia. (1 Agustus 2017). Catatan Saber Pungli: Kemdikbud Paling Banyak Diadukan. Diakses 29 Juni 2020, dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170801145723-20-231730/catatan-saber-pungli-kemdikbud-paling-banyak-diadukan
Detiknews. (28 Februari 2019). KPK Sebut 80% Korupsi Terkait Pengadaan Barang dan Jasa. Diakses 3 Februari 2020, dari https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4448060/kpk-sebut-80-korupsi-terkait-pengadaan-barang-dan-jasa
Dharmawan, H.C.B. (ed). (2005). Jihad Melawan Korupsi. Jakarta: Kompas.
Feist, G. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Klitgaard, R. (1998). Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi Yogya.
Moelong, L. J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Montgomery, J. D. (1988). Bureaucrats and People: Grassroot Participation in Third World Development. Baltimore: The John Hopkins University Press.
Nawawi, H. (1997). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Riggs, F. W. (1964). Administration in Developing Countries: The Theory of Prismatic Society. Boston: Houghton Mifflin Company.
Romli, L. (2007). Potret Otonomi Daerah dan Wakil rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rose-Ackerman, S. (2006). Korupsi Pemerintahan Sebab, Akibat, dan Reformasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Rosidi, A. (2006). Korupsi dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sindonews. (25 Januari 2017). Komersialisasi Jabatan. Diakses 29 Juni 2020, dari https://nasional.sindonews.com/berita/1173864/18/komersialisasi-jabatan
Tempo. (1 Desember 2014). KPK Geledah Kantor PDAM Makassar. Diakses 29 Januari 2020, dari https://nasional.tempo.co/read/news/2014/12/01/063625599/kpk-geledah-kantor-pdam-makassar
Widoyoko, D. et.al. (2012). Gender dan Korupsi: Mencari Titik Temu antara Gerakan Anti Korupsi dan Gerakan Perempuan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Bibliographic Information
-
Submitted
24 February 2020 -
Revised
22 September 2020 -
Accepted
Not available -
Published
22 September 2020